- FIFO
* Pengertian
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.
*Perbandingan Metode-metode Persediaan
– FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.
– LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
– FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.
– LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
– Biaya rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.
- LIFO
*Pengertian
Metode LIFO adalah membebankan biaya dari pembelian terakhir dan memberikan biaya yang paling dtua di akun persediaan. Ada beberapa cara untuk menerapkan metode LIFO. Karena setiap variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk mengikuti prosedur yang dipilih secara konsisten.
*Kelebihan :
- Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang
- Jika harga naik, harga barang konservatif
- laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
- Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.
*Kelemahan :
- bertentangan dengan aliran fisik sesungguhnya
- Tidak menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya /kos yang sudah usang.
- Diketahui :
Berikut ini adalah persediaan suatu perusahaan pada tahun 2012
Untuk lebih jelasnya berikut ini ada contoh data penjualan dan pembelian persediaan selama tahun 2017 di PT. XY :
Tanggal
|
Keterangan
|
Kuantitas (unit)
|
Harga (Rp)
|
1 Jan
|
Persediaan awal
|
100
|
100.000
|
5 Feb
|
Pembelian
|
300
|
120.000
|
7 Maret
|
Penjualan
|
100
|
150.000
|
10 April
|
Penjualan
|
100
|
150.000
|
2 Mei
|
Pembelian
|
100
|
130.000
|
5 Juni
|
Penjualan
|
200
|
160.000
|
6 Juli
|
Pembelian
|
300
|
125.000
|
7 Oktober
|
Penjualan
|
100
|
160.000
|
10 November
|
Penjualan
|
200
|
170.000
|
3 Desember
|
Pembelian
|
100
|
130.000
|
Dari data di atas, berikut ini akan kita ulas cara perhitungannya menggunakan metode FIFO, LIFO dan Average.
Cara Perhitungan Metode FIFO
Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang lama/pertama masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk. Metode FIFO cocok diterapkan pada perusahaan yang menjual produk yang memiliki masa kadaluarsa, seperti makanan, minuman, obat dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Tanggal
|
Pembelian
|
Harga Pokok Penjualan
|
Persediaan
| ||||||
Unit
|
Harga/ Unit (Rp)*
|
Total Harga (Rp)*
|
Unit
|
Harga/ Unit (Rp)*
|
Total Harga (Rp)*
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)*
|
Total Harga (Rp)*
| |
01 Jan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
100
|
100
|
10.000
|
05 Feb
|
300
-
|
120
-
|
36.000
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
300
|
100
120
|
10.000
36.000
|
07 Mar
|
-
|
-
|
-
|
100
|
100.000
|
10.000.000
|
300
|
120
|
36.000
|
10 Apr
|
-
|
-
|
-
|
100
|
120.000
|
12.000.000
|
200
|
120
|
24.000
|
02 Mei
|
100
-
|
130
-
|
12.000
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
200
100
|
120
130
|
24.000
13.000
|
05 Jun
|
-
|
-
|
-
|
200
|
120
|
24.000
|
100
|
130
|
13.000
|
06 Jul
|
300
-
|
125
-
|
37.500
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
300
|
130
125
|
13.000
37.500
|
07 Okt
|
-
|
-
|
-
|
100
|
130
|
13.000
|
300
|
125
|
37.500
|
10 Nov
|
-
|
-
|
-
|
200
|
125.000
|
25.000.000
|
100
|
125
|
12.500
|
03 Des
|
100
-
|
130
-
|
13.000
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
100
|
125
130
|
12.500
13.000
|
Total
|
800
|
-
|
98.500
|
700
|
-
|
84.000
|
200
|
-
|
25.500
|
*hitungan ribu
hasil analisa : Dari contoh perhitungan table diatas dengan menggunakan metode FIFO, dimana ketika terjadi penjualan persediaan / barang keluar, maka barang yang dikeluarkan pertama kali adalah barang yang masuk pertama. Demikan pada nilai persediaan yang ada pada neraca dimana jika menggunakan metode FIFO nilai persediaan sebesar Rp 25.500
Cara Perhitungan Metode LIFO
Dalam penerapan metode LIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang baru/terakhir masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Tanggal
|
Pembelian
|
Harga Pokok Penjualan
|
Persediaan
| ||||||
Unit
|
Harga/ Unit (Rp)*
|
Total Harga (Rp)*
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)*
|
Total Harga (Rp)*
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)*
|
Total Harga (Rp)*
| |
01 Jan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
100
|
100
|
10.000
|
05 Feb
|
300
-
|
120
-
|
36.000
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
300
|
100
120
|
10.000
36.000
|
07 Mar
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
-
|
120
-
|
12.000
-
|
100
200
|
100
120
|
10.000
24.000
|
10 Apr
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
-
|
120
-
|
12.000
-
|
100
100
|
100
120
|
10.000
12.000
|
02 Mei
|
100
-
-
|
130
-
-
|
12.000
-
-
|
-
-
-
|
-
-
-
|
-
-
-
|
100
100
100
|
100
120
130
|
10.000
12.000
13.000
|
05 Jun
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
100
|
130
120
|
13.000
12.000
|
100
|
100
|
10.000
|
06 Jul
|
300
-
|
125
-
|
37.500
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
300
|
100
125
|
10.000
37.500
|
07 Okt
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
-
|
125
-
|
12.500
-
|
100
200
|
100
125
|
10.000
25.000
|
10 Nov
|
-
|
-
|
-
|
200
|
125
|
25.000
|
100
|
100
|
10.000
|
03 Des
|
100
-
|
130
-
|
13.000
-
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
100
100
|
100
130
|
10.000
13.000
|
Total
|
800
|
-
|
98.500
|
700
|
-
|
86.500
|
200
|
-
|
23.000
|
*hitungan ribu
hasil analisa :
Dari table diatas dapat dihat perusaahan menggunakan persediaan barang yang terakhir masuk untuk dijual pertama kali.Pada metode LIFO ini persediaan akhir barang dagang akan dinilai menggunakan nilai persediaan yang pertama kali masuk.Metode LIFO menghasilkan nilai persediaan yang lebih kecil dibanding FIFO.pada nilai persediaan yang ada pada neraca menggunakan metode LIFO nilai persediaannya sebesar Rp 23000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar