Kamis, 14 Mei 2020

Sistem akuntansi biaya menurut pesanan


Nama : Malik Al Fajar
NPM : 13118950
Kelas : 2KA22
Dosen : Ibu Cicilia Erly Istia
Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi Keuangan 2


Penetapan Sistem Akutansi Menurut Pesanan



Hal utama dalam penerapan sistem akuntansi biaya menurut pesanan, bahwa pencatatan bentuk tolak dari dokumen-dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk ayat-ayat jurnal. Dokumen ini juga penting bagi pimpinan untuk membuat perencanaan serta untuk tindakan pengendalian mengenai cara, prosedur dan penerapan yang terdapat persamaan dengan sistem akuntansi biaya menurut proses. Misalnya : untuk memperoleh bahan, menyimpan dan mengeluarkannya.


  •   BAHAN MENTAH (RAW MATERIALS)   
    rencana produksi yang memuat antara lain :  
    1. Surat Permintaan Pembelian (Purchases Requisition) 
    2. Order Pembelian (Purchase Order) 
    3. Bukti Penerimaan Bahan (Receiving Report)  
    4. Bahan Baku (material) 
    5. Hutang Dagang (Kas dicatat disebelah kredit).   
    6. pengendalian (controlling account 
    7. Buku bahan baku (Material Ladger).  
    8.  Bon pengeluaran bahan (Material Requisition).  
    9. Barang dalam proses (Work in proses)  
    10.  Biaya Fabrikase (Factory overhead).   
    Bagian-bagian yang terlibat dalam proses pengadaan dan penggunaan bahan baku: 
    • Bagian produksi 
    • Bagian Gudang 
    • Bagian Pembelian 
    • Bagian Hutang 
    • Bagian Penerimaan 

    BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI: 
          Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah.  
    1. SEBAGAI TAMBAHAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI,  
    2. SEBAGAI ELEMEN BOP PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI 

    MASALAH MASALAH KHUSUS 
    • Sisa bahan 
    • Produk Rusak 
    • Produk Cacat 

    Untuk pencatatan bahan baku sebaiknya diterapkan sistem balance permanen,jika terdapat perbedaan yang cukup besar (material) harus mencari sumber yang menimbulkan perbedaan tersebut dan bagian atau petugas mana yang harus bertanggung jawab dan catatan ini sebagi bahan untuk mengambil tindakan perbaikan. 

  •     UPAH (WAGES)
Upah buruh : biaya yang tidak terwujud.biaya upah dibebankan secara langsung pada pesanan yang diminta. Sistem ini harus dilakukan dengan seksama mengenai perlakuan upah langsung, agar:
1.       Dapat mengetahui jumlah upah yang tepat untuk diberikan kepada buruh
2.       Pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke perkiraan Biaya Fabrikase dan masing - masing pesanan.

Arus upah pekerja dapat digambarkan seperti ini :

  • BARANG DALAM PROSES (WORK IN PROCES)
Terdapat 3 unsur biaya yaitu :
     Bahan langsung (Direct Materials)
     Upah langsung (Direct labor)
     Biaya fabrikase (Factory overhead)

Ketiga unsur tesebut dialokasi kan ke perkiraan Barang dalam proses dengan angka yang sudah diikhtisarkan terlebih dahulu, sedangkan perincian mengenai pemakaian bahan, upah langsung atau biaya fabrikase dapat dilihat dari kartu pekerjaan (Job cust sheet). 

Pencatatan ke job cost sheet diambil dari bon -bon pengeluaran bahan kartu waktu yang memuat perinciannya. Setelah pekerjaan selesai, maka data ini diikhtisarkan sehingga dapat diketahui biaya per unit. Data sebagai dasar untuk memuat jurnal dengan cara mendebit perkiraan hasil selesai (finishing goods) dan mengkredit perkiraan barang dalam proses (work in process)
Jika jumlah yang dibebankan melebihi jumlah yang sesungguhnya makperkiraan overhead pabrik akan memiliki saldo kredit. Ini disebut dengan overapplied atau overabsorbed (kelebihan pembebanan). Sedangkan jika jumlah yang dibebankankurang dani biaya sesungguhnya maka perkiraaan ovrhead pabnk akan memiliki saldo debet. Ini yang disebut dengan underapplied atau underabsorbed (kelebihan pembebanan).




  • HASIL SELESAI DAN HARGA POKOK PENJUALAN
Perkiraan pengendali (controlling account) disebabkan angka yang dicatat ke dalam perkiraan ini hanya merupakan ikhtisar dari buku besar pembantu (subsidiary ledger) yang mempunyai perkiraan - perkiraan untuk tiap - tiap barang yang dihasilkan
Perkiraan yang mencatat setiap barang yang dihasilkan dinamakan buku besar hasil selesai (finished goods ledger or stock ledger). Bentuk perkiraan dalam buku besar hasil selesai tergambar di bawah ini



Kamis, 07 Mei 2020

METODE FIFO DAN LIFO


  1. FIFO
* Pengertian
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.
*Perbandingan Metode-metode Persediaan
– FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.
– LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
– Biaya rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.
  1. LIFO
*Pengertian
Metode LIFO adalah membebankan biaya dari pembelian terakhir dan memberikan biaya yang paling dtua di akun persediaan. Ada beberapa cara untuk menerapkan metode LIFO. Karena setiap variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk mengikuti prosedur yang dipilih secara konsisten.
*Kelebihan :
  1. Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang
  2. Jika harga naik, harga barang konservatif
  3. laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
  4. Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.
*Kelemahan :
  1. bertentangan dengan aliran fisik sesungguhnya
  2. Tidak menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya /kos yang sudah usang.
  1. Diketahui :
    Berikut ini adalah persediaan suatu perusahaan pada tahun 2012
Contoh Soal atau Data Persediaan untuk Perhitungan Metode FIFO, LIFO

Minggu, 03 Mei 2020

FORUM PENGANTAR AKUTANSI 2 MINGGU KE-9

NAMA : Malik Al Fajar
KELAS ; 2KA22
NPM ; 13118950
Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi 2
Dosen : Cicilia Erly Istia

SOAL :




JAWABAN :

Perusahaan Industri KOMPAS
Laporan Harga Pokok Produksi
Per tanggal 30 Juni


Ringkasan Prinsip-Prinsip Dasar Desain Grafis Pengantar Animasi & Desain Grafis

Ringkasan Prinsip-Prinsip Dasar Desain Grafis Pengantar Animasi & Desain Grafis Disusun oleh : Malik Al Fajar  13118950 3KA22 UNIVERSITA...